Pemilihan indukan untuk budidaya burung cucak rawa sangatlah diperlukan. Pemilihan atau seleksi ini dimaksudkan biar memperoleh keturunan yang baik, bermutu dan memuaskan. Pemilihan atau tahap seleksi berlaku apabila jumlah burung cukup banyak, tetapi kalau jumlah burung terbatas hal tersebut tidak perlu dilakukan.
Burung Cucak rowo untuk penangkaran haruslah mempunyai kriteria calon indukan, diantaranya sebagai berikut :
Sangkar atau sangkar sanggup memilih keberhasilan penangkaran burung Cucak Rowo, apakah sangkar atau sangkar cocok dipakai atau tidak. Sangkar atau sangkar yang diperuntukkan sebagai tempat menangkaran atau mengembangbiakkan pasangan burung Cucak Rawa yang telah siap dan memenuhi kriteria untuk dijodohkan.
Perlu dibedakan antara sangkar untuk peliharaan kurungan dan sangkar untuk penangkara burung Cucak rowo, penangkaran diperuntukkan untuk pemeliharaan/mengembang biakkan. Perbedaan sangkar/kurungan dengan sangkar yaitu ; sangkar penangkaran mempunyai ukuran lebih luas, sangkar juga memerlukan banyak sekali peralatan yang sanggup mendukung serta membantu perjuangan penangkaran.
Kandang penangkaran sanggup dibuat mirip habitat aslinya dialam bebas, setidaknya mendekati mirip habitat aslinya. Beberapa persyaratn yang perlu dipenuhi sebagai berikut :
Lokasinya cocok dan strategis.
Konstruksi bangunan dan bentuk memadai.
Kandang penangkaran yang baik dan cocok ialah sangkar yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Gambaran sangkar penangkaran
Berbagai model atau disegn sangkar penangkaran bisa dipakai untuk banyak sekali macam unggas, hanya saja tinggal kita atur dan diadaptasi ukurannya. Sesungguhnya sangkar penangkaran tidak ada yang ideal lantaran semuanya diawali dengan kondisi yang ada. Bisa jadi Anda punya bekas kamar mandi, kamar tidur, kamar kost dan sebagainya, yang bisa disulap jadi sangkar penangkaran.
Terenting pada sangkar penangkaran ialah sirkulasi udara cukup dan ditambah lagi kalau bila menerima sinar matahari pagi. Dengan budi pendekatan sifat alami sesuai kondisi keadaan yang pas diharapkan burung cucak rowo kita merasa nyaman sehingga kemungkinan menjadikan burung mau bertelur hingga menetas. Kandang penangkaran bisa dibuat dengan ukuran panjang x lebar x tinggi: 90x90x180
Bahan
Pemilihan pasangan
Keberhasilan penangkaran burung Cucak Rawa sangat ditentukan oleh pasangan gres yang akan ditangkarkan sebagai calon induk. Untuk memilih induk yang baik, faktor-faktor berikut ini harus diperhatikan, yaitu:
1. Mutu atau Kualitas
Kualitas sanggup memilih hasil yang baik. Burung yang akan ditangkarkan sebaiknya telah benar-benar diseleksi kualitasnya, yang mencakup mutu bunyi atau kicau, mental dan jiwanya, keutuhan fisik serta tempat asal (peringkat teratas dikala ini ialah Cucak Rawa yang berasal dari Sumatera).
2. Umur Burung
Umur burung yang akan ditangkarkan sangat memilih kualitas anakkan (piyik) yang dihasilkan. Anak ( piyik) dari induk yang terlalu muda selain kondisi fisiknya lemah, juga kicau atau suaranya akan kurang keras. Kemungkinan lain ialah induk muda ini kurang atau belum bisa merawat anaknya dengan baik, sehingga kemungkinan mati di dikala kecil sangatlah besar. Sebaliknya, induk yang umurnya terlalu renta selain sudah kurang produktif, telur yang dierami kemungkinan tidak sanggup menetas. Kalaupun sanggup menetas anaknya kurang sehat atau bahkan mati,
Umur yang baik bagi penangkaran burung Cucak Rawa ialah 2 tahun bagi pejantan dan 1,5 tahun bagi betina, lantaran pada umur tersebut Cucak Rawa telah mencapai pandai balig cukup akal kelamin. Apabila induk burung yang ditangkarkan berasal dari satu keturunan (dari induk yang sama), penangkaran sanggup dimulai pada umur 1,5-2 tahun.
3. Asal-usul Pasangan
Satu induk yang sama, yakni dari satu tetasan yang pada umumnya terdiri atas jantan dan betina. Keuntungan pasangan dari induk yang sama ini ialah lebih gampang menjodohkannya
serta gampang pula memilih jantan dan betinanya, lantaran mereka telah berpasangan semenjak menetas. Namun terdapat kelemahan kalau dipasangkan dalam satu induk, kelemahanya ialah pada keturunan, keturunannya mustahil menghasilkan kombinasi bunyi lain lantaran berasal dari satu garis keturunan.
4. Jenis Kelamin
Pemahaman memang dibutuhkan dalam fase ini. Hal ini sering terjadi, lantaran ketidak tahuan penangkar, burung yang dijodohkan atau pasangankan terdiri atas jantan semua atau betina semua. Kuranagnya pemahaman sering dialami oleh penangkar pemula, walaupun burung yang dijodohkan ialah betina semua, sanggup bertelur. Kemunngkinan ini terjadi bila gizi yang dibutuhkan oleh burung tercukupi.
Penentuan jenis kelamin sangat memilih keberhasilan penangkaran, lantaran bila hingga salah, penangkaran akan mengalami kegagalan. Untuk memilih jenis kelamin ini telah duraikan di atas secara rinci.
5. Kecocokan Pasangan
Kecocokan pasangan salah satu pndorong suksesnya penangkarang burung Cucak Rowo. Burung yang telah ditentukan jenis kelaminnya belum menjamin pasangan ini sanggup akur atau jodoh dan sanggup menghasilkan telur atau keturunan. Burung jantan dan betina yang disatukan dalam sangkar belum niscaya cocok. Ketidak cocokan sanggup mengakibatkan burung saling menyerang, dan mungkin pula si jantan kalah oleh betinanya. Dalam hal semacam ini, pasangan burung ini harus segera dipisahkan biar tidak mengalami kerusakan bahkan sanggup menjadikan kematinan dari salah satu burung.
6. Kesehatan
Burung yang disiapkan untuk indukan, hendaknya betul-betul telah diseleksi kesehatannya, baik kesehatan fisik maupun mentalnya terlebih lagi pada burung yang mengalami kecacatan. Kondisi burung yang kurang sehat atau tidak fit tidak memungkinkan untuk sanggup menghasilkan anakkan yang baik mirip apa yang diharapkan.
Bila burung yang dijodohkan dalam keadaan sakit, kesannya akan lebih fatal, kemungkinan bisa terjadi kematian. Oleh lantaran itu, burung yang dijodohkan harus selalu dijaga kesehatannya melalui perawatan, sumbangan makan yang baik serta kebersihan kandangnya. Selain umur prodiktifnya panjang, kesehatan burung juga akan menghasilkan keturunan yang baik dan memuaskan.
Demikian Cara Budidaya Burung Cucak Rowo, semoga bermanfaat dan salam sukses. Sumber http://www.websiteedukasi.com/
Burung Cucak rowo untuk penangkaran haruslah mempunyai kriteria calon indukan, diantaranya sebagai berikut :
- Mutu dan kualitas burung harus baik; mempunyai mental yang bagus; bunyi kicaunya bagus, nadanya bagus, volumenya bagus, iramanya bagus, jarak jangkaunya jauh, dan higienis atau kristal.
- Fisik sempurna, dalam arti tidak cacat.
- Sehat, dalam arti tidak sakit-sakitan.
- Baik pejantan maupun betinanya sudah siap kawin.
- Mau dan sanggup ditangkarkan dalam arti bisa kawin secara normal
- Dari keturunan yang baik dan mempunyai keturunan yang baik pula (tidak cacat, rajin, dan sayang mengasuh anaknya)
Sangkar atau sangkar sanggup memilih keberhasilan penangkaran burung Cucak Rowo, apakah sangkar atau sangkar cocok dipakai atau tidak. Sangkar atau sangkar yang diperuntukkan sebagai tempat menangkaran atau mengembangbiakkan pasangan burung Cucak Rawa yang telah siap dan memenuhi kriteria untuk dijodohkan.
Perlu dibedakan antara sangkar untuk peliharaan kurungan dan sangkar untuk penangkara burung Cucak rowo, penangkaran diperuntukkan untuk pemeliharaan/mengembang biakkan. Perbedaan sangkar/kurungan dengan sangkar yaitu ; sangkar penangkaran mempunyai ukuran lebih luas, sangkar juga memerlukan banyak sekali peralatan yang sanggup mendukung serta membantu perjuangan penangkaran.
Kandang penangkaran sanggup dibuat mirip habitat aslinya dialam bebas, setidaknya mendekati mirip habitat aslinya. Beberapa persyaratn yang perlu dipenuhi sebagai berikut :
Lokasinya cocok dan strategis.
- Cocok: faktor pendukung yang memperlancar perjuangan penangkaran, antara lain cukup gampang menerima air dan makanan; tersedia listrik sebagai pemanas dan penerangan, lingkungan tidak terlalu akrab dengan keramaian yang mengganggu, kecuali kicau burung. Selain itu, ada tempat untuk membuang sampah atau kotoran, serta jauh dari hewan yang sanggup mengganggu suasana penangkaran.
- Strategis: lokasi penangkaran gampang dikenal dan dijangkau para penggemar, akrab dengan jalan serta transportasinya mudah. Kalau mungkin tidak berada dalam kota dan lebih baik lagi bila berlatar belakang pegunungan yang masih ibarat hutan. Hal ini akan sangat mendukung keindahan suasana penangkaran. Karena, selain hasil yang akan diharapkan, kombinasi antara alam yang indah dan kicauan burung yang akan memperlihatkan kenikmatan tersendiri. Tersedianya tenaga, bahan, dan sarana penunjang lainnya perlu pula dipertimbangkan, lantaran hal ini akan membawa fasilitas serta mendukung perkembangan penangkaran.
Konstruksi bangunan dan bentuk memadai.
Kandang penangkaran yang baik dan cocok ialah sangkar yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Bahan kerangka dari kayu yang kuat, tidak gampang lapuk, dan tahan usang .
- Lantai dasar terbuat dari watu kali, watu apung, kerikil pasir dan tanah atau lumpur. Komposisi ini ibarat kehidupan orisinil di hutan sehingga memenuhi kebutuhan dan sarana merawat diri bagi burung. Misalnya watu apung untuk mengasah paruh, pasir sebagai tempat mandi debu dan lain sebagainya.
- Kolam atau rawa buatan dibuat dari semen dan watu alam yang dibuat sealami mungkin biar tampak luas sehingga burung akan merasa senang, betah dan merasa bangga Dengan sangkar yang ideal, yaitu panjang 3m, lebar 2m dan tinggi 3m yang umumnya dilengkapi dengan pohon perdu serta tempat mandi yang cukup menciptakan burung Cucak Rawa merasa nyaman.
Gambaran sangkar penangkaran
Berbagai model atau disegn sangkar penangkaran bisa dipakai untuk banyak sekali macam unggas, hanya saja tinggal kita atur dan diadaptasi ukurannya. Sesungguhnya sangkar penangkaran tidak ada yang ideal lantaran semuanya diawali dengan kondisi yang ada. Bisa jadi Anda punya bekas kamar mandi, kamar tidur, kamar kost dan sebagainya, yang bisa disulap jadi sangkar penangkaran.
Terenting pada sangkar penangkaran ialah sirkulasi udara cukup dan ditambah lagi kalau bila menerima sinar matahari pagi. Dengan budi pendekatan sifat alami sesuai kondisi keadaan yang pas diharapkan burung cucak rowo kita merasa nyaman sehingga kemungkinan menjadikan burung mau bertelur hingga menetas. Kandang penangkaran bisa dibuat dengan ukuran panjang x lebar x tinggi: 90x90x180
Bahan
- Batas samping kanan-kiri dan belakang memakai dinding atau papan yang tahan usang berpengaruh atau awet.
- Pada bab atas bisa eksklusif ditertutup genting dengan semua bab sangkar sudah tertutup kawat strimin.
- Tangkringan burung bisa terbuat dari kayu asem, kayu jati serutan dan lain sebagainya, terpenting keras berdiameter sekitar 2 – 3 cm.
- Papan tempat pakan kayu yang kuat
- Rangka dari Kayu atau materi yang tahan lama
Kelapa renta yang dibelah jadi dua dan diambil dagingnya dan tempurungnya
Pemilihan pasangan
Keberhasilan penangkaran burung Cucak Rawa sangat ditentukan oleh pasangan gres yang akan ditangkarkan sebagai calon induk. Untuk memilih induk yang baik, faktor-faktor berikut ini harus diperhatikan, yaitu:
1. Mutu atau Kualitas
Kualitas sanggup memilih hasil yang baik. Burung yang akan ditangkarkan sebaiknya telah benar-benar diseleksi kualitasnya, yang mencakup mutu bunyi atau kicau, mental dan jiwanya, keutuhan fisik serta tempat asal (peringkat teratas dikala ini ialah Cucak Rawa yang berasal dari Sumatera).
2. Umur Burung
Umur burung yang akan ditangkarkan sangat memilih kualitas anakkan (piyik) yang dihasilkan. Anak ( piyik) dari induk yang terlalu muda selain kondisi fisiknya lemah, juga kicau atau suaranya akan kurang keras. Kemungkinan lain ialah induk muda ini kurang atau belum bisa merawat anaknya dengan baik, sehingga kemungkinan mati di dikala kecil sangatlah besar. Sebaliknya, induk yang umurnya terlalu renta selain sudah kurang produktif, telur yang dierami kemungkinan tidak sanggup menetas. Kalaupun sanggup menetas anaknya kurang sehat atau bahkan mati,
Umur yang baik bagi penangkaran burung Cucak Rawa ialah 2 tahun bagi pejantan dan 1,5 tahun bagi betina, lantaran pada umur tersebut Cucak Rawa telah mencapai pandai balig cukup akal kelamin. Apabila induk burung yang ditangkarkan berasal dari satu keturunan (dari induk yang sama), penangkaran sanggup dimulai pada umur 1,5-2 tahun.
3. Asal-usul Pasangan
Satu induk yang sama, yakni dari satu tetasan yang pada umumnya terdiri atas jantan dan betina. Keuntungan pasangan dari induk yang sama ini ialah lebih gampang menjodohkannya
serta gampang pula memilih jantan dan betinanya, lantaran mereka telah berpasangan semenjak menetas. Namun terdapat kelemahan kalau dipasangkan dalam satu induk, kelemahanya ialah pada keturunan, keturunannya mustahil menghasilkan kombinasi bunyi lain lantaran berasal dari satu garis keturunan.
4. Jenis Kelamin
Pemahaman memang dibutuhkan dalam fase ini. Hal ini sering terjadi, lantaran ketidak tahuan penangkar, burung yang dijodohkan atau pasangankan terdiri atas jantan semua atau betina semua. Kuranagnya pemahaman sering dialami oleh penangkar pemula, walaupun burung yang dijodohkan ialah betina semua, sanggup bertelur. Kemunngkinan ini terjadi bila gizi yang dibutuhkan oleh burung tercukupi.
Penentuan jenis kelamin sangat memilih keberhasilan penangkaran, lantaran bila hingga salah, penangkaran akan mengalami kegagalan. Untuk memilih jenis kelamin ini telah duraikan di atas secara rinci.
5. Kecocokan Pasangan
Kecocokan pasangan salah satu pndorong suksesnya penangkarang burung Cucak Rowo. Burung yang telah ditentukan jenis kelaminnya belum menjamin pasangan ini sanggup akur atau jodoh dan sanggup menghasilkan telur atau keturunan. Burung jantan dan betina yang disatukan dalam sangkar belum niscaya cocok. Ketidak cocokan sanggup mengakibatkan burung saling menyerang, dan mungkin pula si jantan kalah oleh betinanya. Dalam hal semacam ini, pasangan burung ini harus segera dipisahkan biar tidak mengalami kerusakan bahkan sanggup menjadikan kematinan dari salah satu burung.
6. Kesehatan
Burung yang disiapkan untuk indukan, hendaknya betul-betul telah diseleksi kesehatannya, baik kesehatan fisik maupun mentalnya terlebih lagi pada burung yang mengalami kecacatan. Kondisi burung yang kurang sehat atau tidak fit tidak memungkinkan untuk sanggup menghasilkan anakkan yang baik mirip apa yang diharapkan.
Bila burung yang dijodohkan dalam keadaan sakit, kesannya akan lebih fatal, kemungkinan bisa terjadi kematian. Oleh lantaran itu, burung yang dijodohkan harus selalu dijaga kesehatannya melalui perawatan, sumbangan makan yang baik serta kebersihan kandangnya. Selain umur prodiktifnya panjang, kesehatan burung juga akan menghasilkan keturunan yang baik dan memuaskan.
Demikian Cara Budidaya Burung Cucak Rowo, semoga bermanfaat dan salam sukses. Sumber http://www.websiteedukasi.com/