Mengambil nafas pada gaya kupu-kupu sanggup dapat dilakukan dengan dua cara, ialah : dengan mengambil nafas kedepan dan mengambil nafas kesamping. Mengambil nafas kedepan dengan cara mengangkat kepala dengan hiper-ekstensi leher. Mulut harus keluar dari permukaan air, tetapi dagunya dihentikan terlalu jauh dari permukaan air.
Setelah pengambilan nafas selesai, otot-otot leher posterior harus mengendor dari kepala menunduk hingga hampir lurus dengan badan. Gerakan kepal menunduk itu hingga verbal masuk kedalam air. Saat inilah pengeluaran nafas dari paru-paru dilakukan melalui verbal dan hidung.
Mengambil nafas kesamping dilakukan dengan cara memalingkan kepla kesamping, cukup verbal dan hidung keluar dari permukaan air. Pada ketika itu udara di hirup melalui verbal dan hidung. Setelah pengambilan udara selesai,gerakan selanjutnya sama dengan gerakan pengambilan nafas kedepan.
Pengambilan nafas kesamping ini jarang dilakukan oleh perenang. Bagi mereka yang gres belajar, ketika pengambilan nafas dilakukan dengan pemberian bahu, sedangkan yang sudah terlatih dilakukan dengan pemberian lentingan tubuh.
Bebrapa bentuk latihan gerakan nafas :
Sumber http://www.websiteedukasi.com/
Setelah pengambilan nafas selesai, otot-otot leher posterior harus mengendor dari kepala menunduk hingga hampir lurus dengan badan. Gerakan kepal menunduk itu hingga verbal masuk kedalam air. Saat inilah pengeluaran nafas dari paru-paru dilakukan melalui verbal dan hidung.
Mengambil nafas kesamping dilakukan dengan cara memalingkan kepla kesamping, cukup verbal dan hidung keluar dari permukaan air. Pada ketika itu udara di hirup melalui verbal dan hidung. Setelah pengambilan udara selesai,gerakan selanjutnya sama dengan gerakan pengambilan nafas kedepan.
Pengambilan nafas kesamping ini jarang dilakukan oleh perenang. Bagi mereka yang gres belajar, ketika pengambilan nafas dilakukan dengan pemberian bahu, sedangkan yang sudah terlatih dilakukan dengan pemberian lentingan tubuh.
Gambar : Teknik gerakan nafas gaya kupu-kupu
Bebrapa bentuk latihan gerakan nafas :
- Ditempat dangkal ; mengambil perilaku membungkuk ditepi kolam kedua kaki tetappada keadaan bangkit didasar kolam. Lipatlah kedua lengan dipunggung sehingga kepala leluasa mengambil nafas. Kerjakan ambil nafas permukaan air sesudah kepala diangkat tinggi, kemudian sesudah beberapa usang buanglah sisa pembakaran melalui hidung di bawah permukaan air.
- Cara diatas sanggup dikembangkan dimana sesudah mengambil nafas sebelum membuang pembakaran dibawah permukaan air, tahan beberapa ketika (misalnya melalui beberapa hitungan) dan buanglah sisa pembakaran itu sesudah habis hitungan dan simpulan pembuangan sisa pembakaran kepala sudah berada diatas air untuk mengambil udara kembali.
- Hindarkanlah sesudah mengambila nafas dipermukaan air, kepala tetap berada disitu dalam jangka waktu yang relative lebih lama.
Beberpa bentuk koordinasi gerakan kaki dan gerakan nafas :
- Ditepi kolam ; kerjakan irama kaki naik-turun dengan kedua tangan memegang tepi kolam atau parit kolam. Rangkaian koordinasi kaki-nafas, diman ketika pukulan kaki melemah kepla masuk permukaan air untuk membuang sisa pembakaran dan ketika pukulan kakai berpengaruh kepla diangkat untuk mengambil udara.
- Dengan memakai papan latihan ; kedua tangan memegang ujung papan latihan, bentuk latihan (1) sanggup dipakai disini.
- Tanpa memakai papan latihan ; perilaku tubuh tertulungkup, kedua tangan berada dismaping tubuh. lakukan gerakan kaki naik-turun dengan tekanan lemah dan berpengaruh berangkai, ketika pukulan kaki lemah kepala masuk dan ketika pukulan berpengaruh kepla naik. Usahakan disaat kaki memukul dengan pukulan berpengaruh semoga pinggul sanggup naik pada tingkat yang maksimal.
- Tanpa memakai papan latihan ;posisi menyamping salah satu lengan lurus di depan dengan catatan kalau lengan kanan lurus maka lengan itu berada dibawah kepala, begitu pula sebaliknya, kalau lengan kiri lurus diatas kepala maka posisi kepala berada diatas lengan itu, kerjakan gerakan dolphin pada perilaku ini dengan berulang-ulang. Supaya ada keseimbangan beban antara kaki kanan dan kaki kiri, maka kedua perilaku itu dilakukan bergantian.
- Tanpa memakai papan ; ambil perilaku kedua lurus diatas kepla, kerjakan gerakan kaki naik turun dengan pemberian pinggul. Sehingga ketika melaksanakan kedua ujung punggung kaki sanggup melaksanakan lecutan keatas.
Sumber http://www.websiteedukasi.com/