Macam-macam Gatya dalam Tolak Peluru Awalan pada tolak peluru tergantung dari teknik atau gaya yang di gunakan. Ada empat macam gaya dalam tolak peluru, yaitu :
Macam-macam Gaya dalam Tolak Peluru
Serangkaian Gerak Tolak Peluru Gaya Samping
Teknik Tolak peluru gaya Belakang (O'Brein)
Sumber http://www.websiteedukasi.com/
Macam-macam Gaya dalam Tolak Peluru
- Gaya depan, perilaku pemula sebelum melaksanakan awalan posisi tubuh menghadap kearah sasaran. Gaya ini kurang effisien, maka kini jarang dipakai
- Gaya samping, perilaku pemula bangun miring, sehingga dengan tangan kanan. Gaya ini masih dipakai, terutama bagi atlite pemula termasuk bagi bawah umur sekolah (SMP, SMA) dan sederajad.
- Gaya belakang, perilaku sikap permulaan tubuh membelakangi arah tolakkan. Gaya inilah yang samapai ketika ini banyak digunakan oleh atlet-atlet kenamaan (senior).
- Gaya putaran lempar cakram, gaya ini hampir sama dengan gaya belakang. hanya saja gerakkan kaki tidak menyerupai gaya belakang, tetapi menyerupai pada gerakakkan kaki pada lempar cakram. Gaya ini sulit, hingga ketika ini belum begitu banyak yang memakainya.
Dari keempat macam gaya tersebut hanya dua gaya yang akan dibicarakan, yaitu gaya samping dan gaya belakang.
Tolak Peluru Gaya Samping
Cara melaksanakan attau teknik tolak peluru gaya samping ialah sebagai berikut :
- Peluru siap dipegang (dengan tangan kanan) dan diletakkan pada pangkal leher menyerupai yang telah diutarankan terdahulu yaitu cara memegang peluru pada tolak peluru
- Sikap permulaan bangun miring, arah tolakkan disebelah kiri badan. Lutut kakai kanan agak ditekuk, kaki kiri dijulurkan kebelakang agak lurus dan rileks/lemas berpijak pada ujung kaki. Tangan atau lengan kiri diangkat rileks setinggi pundak atau lebih. Berat tubuh sebagian besar pada kaki kanan, pandangan kedepan bawah.
- Sebelum meluncur kekiri, kaki kiri diangkat kedepan terus melingkar kesamping kiri dan kembali berpijak ditempat semula. Ayunan kaki kiri ini hanya menerima gerakkan pendahuluan saja, untuk mencari pendahuluan. Maka gerakkan pendahuluan saja, untuk mencari keseimbangan . Maka gerakkan pendahuluan ini cukup dilakukan 2 atau 3 kali saja.
- Setelah keseimbangan tubuh benar-benar mantap, maka pada putaran/ayuanan kaki yang terakhir, kaki kiri tadi tidak perlu diletakkan ditanah, tetapi justru agak ditari kekanan sehingga tungkai betis) kiri berada dibelakang betis/kaki kanan, atau lebih kekanan lagi (agak menyilang).
Dari sinilah kaki kiri diayuankan cepat kesamping kiri dengan disertai tolakkan kaki kanan. Tolakkan kaki kanan ini harus datar dan rendah saja (bukan melonca/melambung). Akhir dari gerakkan meluncur kekiri ini, kaki kanan mendarat terlebih dahulu kira-kira pada pusat lingkaran, sedangkan kaki kiri terus dijulurkan jauh kesamping kiri, sehingga ketika berpijak ditanah ujung telapak kaki hampir atau sedikit menyentuh bidang dalam balok penahan. Saat inilah sikap/posisi menolak menyerupai telah diuraikan terdahulu. - Dari sikap/posisi menolak ini, perlu segera di tolakkan dengan cara menyerupai telah diuraikan didepan.
Serangkaian Gerak Tolak Peluru Gaya Samping
Teknik Tolak peluru gaya Belakang (O'Brein)
- Peluru siap dipegang dan diletakkan pada pangkal leher (dengan tangan kanan).
- Sikap pemula bangun membelakangi arah tolakkan. Kaki kanan tegak, kaki kiri terjulur agak lurus dan rileks kebelakang berpijak pada ujung kaki. Barat tubuh sebagian besar berada pada kaki kanan. Pandangan kebawah atau kedepan (sekitar 5-10 meter). Pada posisi ini seluruh bagaian tubuh rileks, sambil berkonsentrasi dan mengatur pernapasan.
- Secara bersamaan, tubuh dicondongkan kedepan dan kaki kiri diangkat rileks keatas hampir datar dengan tanah, lengan kiri turun-lurus-lemas kedepan-bawah. Kemudian lutut kanan dan lutut kiri sama-ssama ditekuk, sehingga paha kanan hampir menyentuh dada.
Dari posisi ini, lutut kiri segera diluruskan/dijejakkan/diayunkan cepat kebelakang dengan disertai tolakkan kaki kanan (lutut samping lurus). Tolakkan kaki kanan kebelakng ini harus rendah saja dan secepat mungkin semoga gerakkan meluncur gerakkan ini berjalan lancar dan tidak melambung. Selama meluncur kebelakang tubuh tetap rendah dan condong kedepan serta masih membelakangi arah tolakkan. - Akhir dari luncuran kebelakang tadi diawali dengan mendaratnya kaki kanan terlebih dahulu kira-kira pada pusat lingkaran, disusul kaki kiri berpijak agak disebelah kiri dan garis tengah, bab ujung kaki hampir atau sedikit menyentuh bidang dalam balok penahan. Pada ketika kaki ini berpijak, disinilah terjadi sikap/posisi menolak.
- Dari sikap/posisi menolak ini, peluru segera ditolakkan dengan cara menyerupai telah diuraikan terdahulu yaitu Tahapan-tahapa dalam Tolak Peluru
Catatan :
Beberapa hal yang perlu diingat dalam tolak peluru :
- Sejak perilaku permulaan, selama meluncur kesamping atau kebelakang atau ketika terjadi sikap/posisi menolak, letak peluru harus tetap berada pada posisi semula, yaitu tetap melekat pada pangkal leher. Bagi pemula biasanya selalu cenderung menurunkan peluru dari pengkal leher pada saat/selama melaksanakan luncuran.
- Sekali lagi, luncuran kesamping atau kebelakang jangan dilakukan terlalu tinggi/melambung tetapi cukup rendah saja dan tubuh harus didorongkan kearah tolakkan. Luncuran yang melambung akan menghambat kecepatan gerak menolak secara keseluruhan.