Teknik Dasar Splits Dalam Senam Lantai Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang dijumpai bawah umur keci, terutama anak perempuan (putri) melakukanj splits. Sebenarnya, disebabkan kelantukkan yang besar yang masih terdapat pada anak-anak, maka lebih gampang mengajarkan splits pada mereka kalau dibandingkan dengan mengajarkannya pada orang dewasa.
Hal tersebut disebebkan kekuatan yanga timbul pada peningkatan usia, namun demikian tidaklah berarti bahwa latihan pendahuluan yang selalu berisi unsur kelepasan persendian, kelemasan dan kekuatan otot-otot itu, kurang penting untuk diberikan dalam perjalanan yang dilakukan pada anak kecil.
Sekalipun Guru olahraga menghadapi anak (pelajar) Sekolah Dasar yang tergolong memiliki kelentukkan tubuh yang cukup besar, latihan pendahuluan perlu diberikan, latihan-latihan yang mempertinggi kelentukkan memperluas kemungkinan gerak. Tidak sanggup disangkal bahwa tidaklah seluruhnya bawah umur dalam satu kelas memiliki kelentukkan tubuh yang sama. Hal ini perlu menerima perhatian guru sepenuhnya.
Latihan yang beraneka ragam, terutama latihan kelentukkan (kelepasan), kelemasan dan penegangan diberikan kepada seluruh tubuh, terutama pada otot belakang paha, persendian panggul/pangkal paha dan pinggang.
Mengurai perilaku dan gerak (analisa) dari perilaku splits, didapat :
Memberikan proteksi pada pelajar yang mempelajari perilaku splits ini tidak begitu sukar sebagaimana menunjukkan proteksi pada mengajarkan hand spting atau salto. Karena bentuk latihan ini diam/berada ditempat. Bantuan hanyalah pada dikala pelajar menjalankan latihan khusus/macam terakhir, yakni menuju perilaku splits yang sesungguhnya.
1. Melakukan perilaku split dari perilaku bangun :
Gambar Splits
Sumber http://www.websiteedukasi.com/
Hal tersebut disebebkan kekuatan yanga timbul pada peningkatan usia, namun demikian tidaklah berarti bahwa latihan pendahuluan yang selalu berisi unsur kelepasan persendian, kelemasan dan kekuatan otot-otot itu, kurang penting untuk diberikan dalam perjalanan yang dilakukan pada anak kecil.
Sekalipun Guru olahraga menghadapi anak (pelajar) Sekolah Dasar yang tergolong memiliki kelentukkan tubuh yang cukup besar, latihan pendahuluan perlu diberikan, latihan-latihan yang mempertinggi kelentukkan memperluas kemungkinan gerak. Tidak sanggup disangkal bahwa tidaklah seluruhnya bawah umur dalam satu kelas memiliki kelentukkan tubuh yang sama. Hal ini perlu menerima perhatian guru sepenuhnya.
Latihan yang beraneka ragam, terutama latihan kelentukkan (kelepasan), kelemasan dan penegangan diberikan kepada seluruh tubuh, terutama pada otot belakang paha, persendian panggul/pangkal paha dan pinggang.
Mengurai perilaku dan gerak (analisa) dari perilaku splits, didapat :
- Kelepasan otot belakang paha
- Kelemasan persendian pangkal paha
- Kelepasan Otot pinggang
Dalam menjalankan latiah khusus menuju penguasaan perilaku splits ini tidak dilakukan dengan tergesa-gesa atau dalam irama yang cepat. Ketekunan harus mengerti dalam melatih guna menghindarkan cidera (robek otot belakang paha)
Cara melaksanakan Splits
- Letak kedua kaki satu didepan dan satu di belakang berada pada dua garis sejajar, maksimal selebar panggul
- Ujung kaki diluruskan kedepan
- Sikap tubuh tegak
- Kedua tangan dialas lantai , direntangkan kesisi setinggi pundak atau kedepan dan satu diangkat seorang - atas - belakang
1. Melakukan perilaku split dari perilaku bangun :
- Menempatkan satu kaki kedepan atau satu kaki kebelakang
- "Langkah" ini ini dengan perlahan di perbesar
Guru membangtu mengangkat tubuh si pelaku dengan menempatkan kedua tangan dibawah kedua ketiak si pelaku.
Guru menghantar "badan si pelaku" dengan perlahan turun, sesuai bertamba besar langkah yang dibentuk oleh si pelaku.
Bila sudah hingga didasar /dilantai guru melepaskan bantuan. Biarkan sejenak si pelaku (dalam perilaku splits itu) menopang berat badannya dengan kedua tangannya sendiri. Guru menunjukkan bantuannya kembali pada dikala si pelaku akan kembali berdiri, mengangkat tubuh si pelaku dengan pegangan yang sama ibarat tersebut diatas (dibawah kedua ketiak).
2. Melakukan Splits perilaku duduk
- Sikap permulaan : duduk berlunjur dengan kedua kaki rapat, lurus kedepan.
- Angkat satu kaki, kemudian tempatkan kebelakang tadi. Dengan proteksi guru, agak mengangkat pelajar tersebut (penempatan kedua tangan dibawah ketiak pelajar), pelajar diputar sehingga menghadap kebelakang.
- Betulkan letak kaki (lurus) dan perilaku tubuh (tegak)
Pada latihan a dan b , pada dikala akan kembali (kesikap duduk) pelaku menghadap kesisi kemudain merapatkan kedua kaki (duduk berlunjur), kemudian berdiri.
Gambar Splits
Saat pemberian bantuan
Sumber http://www.websiteedukasi.com/