Tahapan-Tahapan Gerakan Lompat Tinggi

Tahapan-Tahapan Gerakan Lompat Tinggi

Tahapan-Tahapan Gerakan Lompat Tinggi

Tahapan-tahapan Gerak Lompat Tinggi - Setiap gerakkan yang di tinjau untuk mencapai hasil tertentu, khususnya dalam acara olahraga, selalu terdiri dari rangkaian gerakkan yang selalu diikuti oleh gerakkan berikutnya. Demikian pula halnya dalam lompat tinggi. Hasil ketinggian lompatan ditentukan oleh empat tahap gerakkan yang satu dengan yang lainnya tidak sanggup dipisahkan, yaitu awalan, acuan , melayang dan pendaratan.


1. Awalan
Awalan merupakkan kunci pertama bagii pelompat tinggi dalam usahanya melampaui suatu ketinggian. Untuk menguasai dengan baik cara melaksanakan awalan perlu memperhatikan sebagai berikut :

a. Titik awal dan sudut awalan harus tepat
yang dimaksud dengan titik awalan yaitu daerah berpijak atau bangun pemula sebelum pelompat mulai melakukkan lari awalan. Oleh alasannya yaitu itu awalan harus sempurna dan tetap, supaya banyaknya langkah, irama, dan kecepatan dalam setiap lompatann juga selalu tetap.

Mengenai sudut awalan termasuk dari masing masing gaya, contohnya gaya scots sekitar 30-45 derajad, gaya gunting sekitar 40-50 derajad, gaya guling sisi dan straddle sekitar 40 derajad, dan gaya flop sekitar 70-85 derajad, walaupun pada langkah tersebut mengecil sekitar 35-40 derajad.

b. Arah awalan terganyung kaki tumpuan
Secara teknis kaki kiri atau kanan yang di pakaiuntuk bertumpun dan menekukmdari mana pelompat harus mengambil awalan, innipun tergantung pula dari gaya yang dipakai.

c. Langkah kaki dari pelan semakin cepat, dilakukan secara masuk akal dan lancar (jangan dribel). Kecepatan lari pada tamat awalan tidak perlu dilakukan dengan kecepattan penuh (full speed 100%). Karena awalan pada lompat tinggi yang dilakukan secara full speed akan mempersulit dan mengurangi timbulnya daya tolakkan kaki untuk membawa tubuh melambung ke atas,

d. Banyak langkah tidak ada ketentuan yang pasti.
Namun pada umumnya banyak langkah sekitar antara 9-15 langkah.


2. Tumpuan 
Tumpuan dilakukan dengan kaki yang terkuat. Saat bertumpu harus sempurna pada titik tumpu. Titik tumpu yaitu daerah berpijakknya kaki tumpu pada ketika melaksanakan lompatan. Untuk memperoleh kaki tumpu yang sempurna haruslah dicoba berulang kali semenjak memilih titik awal, sudut awalan, irama serta banyaknya langkah.

Titik awal dikatakan tepat, apabila pada ketika tubuh melayang diudara terlalu dekat, hasilnya mistar akan tersentuh tubuh pada tengah mistar. Apabila titik tumpu terlalu dekat, hasilnya misatar akan tersentuh tubuh pada ketika pelompat masih bergerak melambung keatas. Sebaliknya apabila titik tumpu terlalu jauh , akan berakibat mistar tersentuh tubuh pada ketika pelompat sudah bergerak turun. Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikkan pada ketika melaksanakan tumpuan, yaitu :
  1. Menurunkan titik berat tubuh dengan cara menekuk lutut kaki tumpu sedemikian rupa (sekitar 130-160 derajat) sehingga mengakibatkan daya tolakkan yang besar.
  2. Saat akan bertumpu posisi tubuh agak dicondongkan kebelakang (kecuali pada gaya Flop,kecondongan belakang ini relatif sangat kecil atau hindari sama sekali).
  3. Tumpuan dilakukkan dengan sekuat tenaga, cepat dan meledak (explosive)
  4. Menapak pada bab tumit terlebih dahulu - seluruh telapak kaki - ujung kaki. Akhir acuan , kaki acuan harus lurus pada bab lutut samapai pada ujung kaki.
  5. Saat bertumpu kaedua lengan sanggup diayunkan serentak atau ayunan secara masuk akal (sepihak saja)

3. Melayang 

Gerakkan melayang di udara terjadi ketika kaki tumpu lepas dari tanah. Sikap tubuh dan gerakkan kaki maupun lengan ketika melayang melewati mistar tergantung dari masing-masing gaya. jadi gerakkan posisi tubuh ketika melayang inilah yang menunjukkan ciri-ciri membedakan gaya yang satu dengan yang lain. Tiga prinsip yang perlu diperhatikan saa melayang :
  1. Saaat melewati mistar kedudukan titik berat tubuh sebaiknya sedekat mungkin dengan misrtar. Dalam kinesiologi dikatakan bahwa titik berat tubuh manusi terletak didepan dataran tulang cacrum (pinggul) bab atas atau sekitar dibagain belakang pusar.
  2. Titik tinggi lambungan maksimal harus tetap diatas dan ditengah-tengah mistar.
  3. Dilakukan dengan tenaga yang sedikit mungkin dan secara sadar, supaya sanggup menghindari gerakkan-gerakkan yang tidak perlu.

4. Pendaratan
Pendarattan merupakkan tahapan terakhir dari proses gerakkan beruntun suatu lompatan. Cara melaksanakan dan perilaku tubuh ketika mendarat tergantung dari masing-masing gaya. Disini ada dua prinsip yang perlu diperhatikan :
  1. Dilakukan dengan standar
  2. Posisi tubuh harus sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan rasa sakit atau cidera.

Demikan Tahapan-tahapan Gerak Lompat Tinggi, terimakasih sudah berkunjung di aak-share.com dan semoga bermanfaat!



Sumber http://www.websiteedukasi.com/
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser