Lompat jangkit sering pula disebut lompat tiga atau triple jump. Namun demikian istilah lompat tiga disini bukan berarti bahwa gerakkan tersebut hanya terdiri dari tiga gerakkan melompat saja yang dilakukan secara berturut-turut. Sedangkan gerakkan yang sesungguhnya terdiri dari "berjingkat (hop), melangkah (step), melompat (jump)". Itulah sebabnya lompat jangkit atau lompat tiga sering pula disebut "hop-step-jump".
Cara melaksanakan lompat jangkit lebih sulit dan lebih banyak menuntut tenaga keterampilan/kemampuan seseorang. Oleh lantaran itu hingga ketika lompat jankit hanya khusus bagi laki-laki sejati. Tetapi sesungguhnya putripun boleh/bisa melakukannya, asal dilakukan dengan hati-hati.
Tinjauan secara teknis mengenai lompat juangkit ini hampir sama dengan lompat jauh, ialah mencakup : awalan, tumpuan, melayang diudara dan pendaratan.
A. Awalan
Semua ketentuan dan fatwa cara melaksanakan awalan pada lompat jauh berlaku pula bagi awalan lompat jangkit. Kaprikornus cara melakukan/mengambil awalan pada lompat jangkit sama saja dengan lompat jauh >> lihat uraian pada lompat jauh
B. Tumpuan dan melayang pada ketika "berjingkat"
C. Tumpuan dan melayang ketika melangkah
Akhir dari gerakkan berjingkat/hop (saat kaki kanan mendarat), maka dengan kaki kanan ini pula segera melaksanakan tolakkan kedepan dengan diikuti melangkahnya kaki kiri kedepan.
Serangkaian Gerak Lompat Jangkit
KETERANGAN
Gambar 1-3 => Bertumpu dengan kaki kanan untuk berjingkat
Gambar 4-6 => Saat melayang pada gambar jingkat
Gambar 7-8 => Akhir berjingkat mendarat dengan kaki kanan, terus menolak melngkah untuk kaki kiri kedepan.
Gambar 9-10 => Akhir melangkah mendarat dengan kaki kiri
Gambar 10-11 => Denagn kaki kiri menolak untuk melompat
Gambar 12-13 => Melayang diudara ketika melompat
Gambar 14-15 => Mendarat dipasir menyerupai lompat jauh
Sumber http://www.websiteedukasi.com/
Cara melaksanakan lompat jangkit lebih sulit dan lebih banyak menuntut tenaga keterampilan/kemampuan seseorang. Oleh lantaran itu hingga ketika lompat jankit hanya khusus bagi laki-laki sejati. Tetapi sesungguhnya putripun boleh/bisa melakukannya, asal dilakukan dengan hati-hati.
Tinjauan secara teknis mengenai lompat juangkit ini hampir sama dengan lompat jauh, ialah mencakup : awalan, tumpuan, melayang diudara dan pendaratan.
A. Awalan
Semua ketentuan dan fatwa cara melaksanakan awalan pada lompat jauh berlaku pula bagi awalan lompat jangkit. Kaprikornus cara melakukan/mengambil awalan pada lompat jangkit sama saja dengan lompat jauh >> lihat uraian pada lompat jauh
B. Tumpuan dan melayang pada ketika "berjingkat"
- Setelah berlari mengambail awalan dan 3 langkah terakhir melaksanakan "free wheelling" (tidak diharuskan), kemudian bertumpu/menolak dengan kaki yang terkuat (misalnya kanan untuk melaksanakan "hop/jingkat"). Saat bertumpu diposisi tubuh agak lebih tegak dibanding referensi pada lompat jauh. *(pada lompat jauh perilaku tubuh pada ketika bertumpu sedikit condong kebelakang).
- Gerakkan "berjingkat" harus dilakukan rendah saja (tidak melambung/tinggi) tetapi cukup jauh kedepan. Saat dijingkat harus rendah, lantaran dengan demikian kecepatan yang telah diperoleh pada ketika melaksanakan awalan sanggup tetap dipertahankan, sehingga akan membantu kelanhutan gerak berikitnya.
- Selama berjingkat,kaki yang bebas (kiri) tetapi dilarang menyentuh tanah
- Saat tubuh melayang, paha kanan segera diangkat kedepan. Pada pertengahan jingkat ini, paha kanan/kaki tumpu sejajar dengan tanah (tungkai bawah menuju bawah secara wajar/rilek). Gerakkan berjingkat ini berakhir dengan mendaratnya kaki kanan ditanah. Saat mendarat lutut agak ditekuk dan pendaratan dilakukan dengan penggalan tumit terlebih dahulu. Dari tahap ini diteruskan dengan gerakkan berikutnya, ialah melangkah/step dengan kaki kiri.
C. Tumpuan dan melayang ketika melangkah
Akhir dari gerakkan berjingkat/hop (saat kaki kanan mendarat), maka dengan kaki kanan ini pula segera melaksanakan tolakkan kedepan dengan diikuti melangkahnya kaki kiri kedepan.
- Gerakkan melangkah ini dilakukan dengan mengangkat paha kiri setinggi pinggul (sejajar dengan tanah) dan lutut ditekuk sewajarnya (tungkai kebawah).
- Gerakkan melangkah harus dilakukan lebih tinggi dari gerakkan berjingkat. Sedangkan jangkauan melangkah cenderung lebih pendek dibanding dengan jarak jangkauan ketika berjingkat.
Gerakkan melangkah ini berakhiir dengan mendaratnya kaki kiri dalam posisi agak ditekuk pada lutut dan mendarat dengan penggalan tumit terlebih dahulu. Dari tahap ini segera disusul dengan gerakkan "melompat/jump".
D. Tumpuan dan melayang ketika melompat
- Tumpuan ketika melompat/jump dilakukan dengan kaki kiri. Tolakkan harus berpengaruh hingga lutut berakhir dlam keadaan lurus. Kaprikornus gerakkan melompat disini intinya sama dengan gerakkan melompat pada lompat jauh.
- Lambungan tubuh pada gerakkan melompat harus lebih tinggi dari pada lambungan melangkah.
- Saat melayang diudara sanggup dilakukan dengan "berjongkok/gaya jongkok", dengan "melenting/gaya tegak dan sanggup pula "berjalan di udara/gaya jalan".
E. Pendaratan
Semua ketentuan dan cara mendarat pada lompat jauh berlaku pula pada lompat jangkit. Kaprikornus cara melaksanakan pendaratan pada lompat jangkit sama saja dengan pendaratan lompat jauh.
Catatan :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lompat jangkit :
- Cara melaksanakan awalan, ialah mengenai jarak dan kecepatannya sama menyerupai pada lompat jauh
- Saat referensi akan berjingkat, perilaku tubuh agak lebih tegak. Kaprikornus tidak perlu sedikit condong kebelakang menyerupai pada lompat jauh. Hal ini disebabkan lantaran gerakkan berjingkat pada lompat jangkit tidak perlu terlampau melambung tinggi, sedangkan pada lompat jauh tolakkan harus melambung sekitar 45 derajad (lambungan berjingkat pada lompat jangkit kurang dari 45 derajad).
- Pada setiap melaksanakan tumbuhan, baik ketika berjingkat, melangkah maupun melompat, kedua lengan diayun kedepan atas.
- Gerakkan berjingkat harus dilakuakan cukup rendah saja, tetapi jauh kedepan. Gerakkan berjingkat yang terlampau melambung tinggi akan menjadikan :
a. Menghambat kecepatan/kelajuan gerak berikutnya
b. Irama langkah berikutnya tidak teratur, ialah kaki yang untuk melangkah cenderung untuk segera mendarat/berpijak ditanah. Sedangkan pada ketika berjangkit, melangkah maupun melompat harus dilakukan dengan irama yang tetap. Gerakkan langkah/hop yang terlalu cepat mendarat ini disebut "langkah jauh (falling stop). Kaprikornus apabila terjadi falling step akan mengurangi jarak yang ditempuh secara keseluruhan.
c. Mengakibatkan rasa sakit pada penggalan kaki yang digunakan untuk mendarat pada ketika berjingkat. - Ketinggian lambunagn ketika berjingkat, melangkah dan melompat harus meningkat (berjingkat rendah, tetap jauh, melangkah agak lebih tinggi, melompat lebih tinggi lagi).
Gambar perbandingan lambungan dan jarak antara gerakkan berjingkat-melangkah-melompat pada ketika lompat jangkit.
Perbandingan jarak yang ditempuh pada ketika berjingkat, melangkah, dan melompat sanggup berbanding sekitar: 6 : 5 : 6 ; 5 : 4 : 5 ; 5 : 4 : 6 ; atau 6 : 4 : 5 . Kaprikornus jarak langkah akan selalu lebih pendek dibanding dengan jarak berjingkat maupun melompat. Sedangkan jarak berjingkat sanggup sama atau lebih jauh dan sering pula agak lebih pendek dari jarak melompat. Perbandingan jarak ini sangat ditentukan oleh kemampuan masing-masing pelompat.
Serangkaian Gerak Lompat Jangkit
KETERANGAN
Gambar 1-3 => Bertumpu dengan kaki kanan untuk berjingkat
Gambar 4-6 => Saat melayang pada gambar jingkat
Gambar 7-8 => Akhir berjingkat mendarat dengan kaki kanan, terus menolak melngkah untuk kaki kiri kedepan.
Gambar 9-10 => Akhir melangkah mendarat dengan kaki kiri
Gambar 10-11 => Denagn kaki kiri menolak untuk melompat
Gambar 12-13 => Melayang diudara ketika melompat
Gambar 14-15 => Mendarat dipasir menyerupai lompat jauh
Sumber http://www.websiteedukasi.com/