Teknik Melontar Martil Lontar martil termasuk salah satu jenis nomor lempar pada olahraga Atletik. Disamping perlunya unsur-unsurseperti yang telah disebutkan terdahulu (kekuatan daya ledak, kecepatan, kelincahan, koordinasi, dan lain-lainnya) maka pada lontar martil masih sangat dituntut perlunya bentuk tubuh (postur) dan berat tubuh seseorang.
Atlite Pelontar Martil harus mempunyai bentuk tubuh yang besar, kekar dan berat tubuh yang memadai (paling tidak 80 kg keatas). Kaprikornus seorang atlet yang hanya mempunyai berat tubuh sekitar 60 kg belum sesuai sebagai pelontar martil yang ideal, alasannya semakin kecil berat tubuh seseorang akan semakin sulit mengatasi dan mengendalikan keseimbangan tubuh dan posisi martil selama melaksanakan putaran dan dikala pelepasannya.
Teknik Melontar Matil
Tinjau secara teknis pada lontar martil meliputu 3 masalah, yaitu : Cara memegan martil, putaran awalan dan melontarkannya.
A. Cara memegang martil
Berbeda dengan jenis lempar yang lain, maka lontar martil harus dipegang dengan kedua tangan pada daerah pegangan yang terdapat di pangkal tungkai/tali martil. Apabila pihak pelontar berputar kekiri pada dikala melaksanakan awala, maka cara memegangnya ; tangan kiri memegang terlebih dahulu dengan merapatkan dan melipat keempat jari sehingga pegangan tali itu melintag pada pangkal jari.
B. Gerakkan Putaran Awalan dan melontarkan
Kiranya sangatlah sulit untuk dibayangkan bagaimana cara berputar selama mengambil awalan dalam lontar martil. Agar lebuh gampang memahami rangkaian gerak tersebut, disamping membaca keterangan dibawah ini hendaknya juga memeprhatikan gambar rangkaian gerakan lontar martil secara keseluruhan.
Adapun gerakkan putaran dikala melaksanakan awalan ialah sebagia berikut :
Keterangan :
Gambar 1 = Posisi awal
Gambar 2-4 = Ayunan pendahuluan
Gambar 5-8 = Putaran pertama
Gambar 8-10 = Putaran kedua
Gambar 11-14 = Putaran ke tiga (putaran terakhir)
Gambar 15 = Saat martil akan dilepaskan (kedua kaki masih bersilang)
Sumber http://www.websiteedukasi.com/
Atlite Pelontar Martil harus mempunyai bentuk tubuh yang besar, kekar dan berat tubuh yang memadai (paling tidak 80 kg keatas). Kaprikornus seorang atlet yang hanya mempunyai berat tubuh sekitar 60 kg belum sesuai sebagai pelontar martil yang ideal, alasannya semakin kecil berat tubuh seseorang akan semakin sulit mengatasi dan mengendalikan keseimbangan tubuh dan posisi martil selama melaksanakan putaran dan dikala pelepasannya.
Teknik Melontar Matil
Tinjau secara teknis pada lontar martil meliputu 3 masalah, yaitu : Cara memegan martil, putaran awalan dan melontarkannya.
A. Cara memegang martil
Berbeda dengan jenis lempar yang lain, maka lontar martil harus dipegang dengan kedua tangan pada daerah pegangan yang terdapat di pangkal tungkai/tali martil. Apabila pihak pelontar berputar kekiri pada dikala melaksanakan awala, maka cara memegangnya ; tangan kiri memegang terlebih dahulu dengan merapatkan dan melipat keempat jari sehingga pegangan tali itu melintag pada pangkal jari.
B. Gerakkan Putaran Awalan dan melontarkan
Kiranya sangatlah sulit untuk dibayangkan bagaimana cara berputar selama mengambil awalan dalam lontar martil. Agar lebuh gampang memahami rangkaian gerak tersebut, disamping membaca keterangan dibawah ini hendaknya juga memeprhatikan gambar rangkaian gerakan lontar martil secara keseluruhan.
Adapun gerakkan putaran dikala melaksanakan awalan ialah sebagia berikut :
- Posisi pemulaan bangun didalam bundar pada tepi bab depa, membelakangi arah lontaran (martil dipegang dengan kedua belah tangan). Kedua kaki terbuka selebar bahu, lutut agak ditekuk. Kepala martil (bpoleh) diletakkan diluar bundar disebelah sisi kanan.
- ayunan pendahuluan dimulai dengan mengayun/menarik martil melingkar rendah ke kiri, terus kebelakang sampai kesamping kanan lagi. Begitu seterusnya, ayunan pendahuluan ini dilakukan seccukupnya (5-6 kali) dan semakin dipercepat. Selama ayunan pendahuluan kedua kaki tetap berpijak pada posisi semula (namun tidak kaku).
- Setelah keseimbangan tubuh di peroleh, maka pada putaran terakhir dimana kedua lenngan (martil) masih berada jauh di belakang, dikala itu pula tubuh segera di putar kekiri dengan disertai mengangkat telapak kaki kiri bab depan sehingga bertumpu pada bab tumit. Saat itu pula kaki kanan secepatnya diangkat dan dilangkahnkan melingkar ke kiri lewat sebelah depan kaki kiri. Kaprikornus setengah putaran yang pertama ini (180 derajad) bersumber pada tumit kiri.
- Setelah berputar setengan lingkaran, maka dikala iitu pula sumbu berputar suudah pindah pada ujung telapak kaki kiri dengan sekejap lalu telapak kaki kiri ini kan berpjak seluruhnya di tanah dan disusul kaki kanan mendarat/berpijak dismapingnya, kedua telapak kaki sejajar, punggung kearah lontaran. Kaprikornus selesai tahapan putaran pertama (360 derajad. Sikap ini hanya berlangsung sekejap saja, alasannya harus selesai disusul dengan putaran yang kedu, sedangkan cara melakukannya sama saja dengan gerakkan putaran pertama.
- Pada putarana yang kedtiga, dimana kaki kanan mulai berpijak ditanah, yang berarti perilaku tubuh masih membelakangi arah lntaran, maka kaki kanan dan kaki kiri secera beruntun melaksanakan hentakkan/tolakkan secepat dan sekuat mungkin disertai dengan memutar pinggul kekiri (kedua lengan masih jauh berada di belakang), pandangan sudah mulai kearah lontara/sasaran.
pada dikala kaki kiri terpancang luru, ayunana kedua lengan harus sudah mencapai titik terjauh/tertinggi dari tubuh dan dikala itulah genggaman martil cepat dilepaskan. Gerakkann ini diikuti dengan gerakkan ikuta, yaitu melangkahkan kaki kanan agak di depan bekas telapak kaki kiri yang dikala itu pula sudah ditari/diayun kebelakang. Gerak ikutan ini sanggup pula dilakukan dengan mengayunkan kaki kanan melingkar kek kiri, sehingga tubuh berputar penuh (360 derajad).
Serangkaian Gerak Lontar Martil
Keterangan :
Gambar 1 = Posisi awal
Gambar 2-4 = Ayunan pendahuluan
Gambar 5-8 = Putaran pertama
Gambar 8-10 = Putaran kedua
Gambar 11-14 = Putaran ke tiga (putaran terakhir)
Gambar 15 = Saat martil akan dilepaskan (kedua kaki masih bersilang)
Sumber http://www.websiteedukasi.com/